Announcement

Selamat datang di AOI Casket!
Sebuah tempat di mana anime dilihat dengan antusias, ditelaah dengan seksama, dan kemudian dinilai dengan serius.

Jumat, 24 Maret 2017

SHAKUNETSU NO TAKKYUU MUSUME

- Judul: 灼熱の卓球娘 (Shakunetsu no Takkyuu Musume)
- Judul Alternatif: Scorching Ping Pong Girls;
- Tipe: TV (Oktober 2016)
- Genre: Action; Comedy;
- Episode: 12
- Rating: Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Setelah selama ini menjadi pemain andalan di Klub Tenis Meja SMP Suzumegahara, posisi Kamiya Agari langsung terancam ketika Tsumujikaze Koyori pindah ke sekolah mereka. Namun, karena Koyori selalu bermain dengan riang dan bahkan semakin menikmati pertandingan yang ketat, Agari dan para anggota klub yang lain justru kemudian terdorong untuk ikut bermain lebih baik demi mengejar kenikmatan serupa. Maka meski dia kini harus mengakui dirinya bukan lagi pemain nomor satu di Suzumegahara, pada saat yang sama Agari juga yakin bahwa kehadiran Koyori akan membuka kesempatan bagi sekolah mereka untuk melaju hingga ke turnamen tingkat nasional.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Singkatnya, anime ini hanyalah merupakan satu lagi kisah underdog bertema olahraga, yaitu tentang perjuangan suatu tim yang tidak diandalkan untuk bersaing dan mengalahkan satu demi satu tim-tim unggulan yang jauh lebih kuat. Memang bukan hal yang buruk, tetapi sebagian besar penonton mungkin sudah terlalu familiar dengan pola dan tahapan perkembangan di dalam ceritanya, sehingga sama sekali tidak tersisa lagi kejutan-kejutan tak terduga yang akan spontan mengundang rasa penasaran. Selain itu, meski memiliki aturan, teknik permainan, dan jenis peralatan tersendiri yang juga telah dijelaskan dengan cukup mendetil, elemen tenis meja yang dia sajikan sayangnya gagal menciptakan perbedaan berarti untuk memberi anime ini warna unik. Alasannya adalah karena ternyata semua aturan, teknik, dan peralatan tadi nyaris tidak berperan apa-apa ketika para tokohnya sedang bertanding. Atau dengan kata lain, mereka bertanding bukan menggunakan strategi yang akan memanfaatkan unsur-unsur khas dari olahraga tenis meja tersebut, melainkan justru cuma dengan saling mengadu jurus pamungkas mereka masing-masing, maka seandainya anime ini tidak memperlihatkan para tokohnya memegang raket atau mengucapkan istilah-istilah semacam smash atau serve, penonton bisa jadi tidak akan pernah menyadari bahwa dia hendak bercerita tentang tenis meja.
Nevertheless, satu bagian yang berhasil dijalankan dengan sangat baik oleh anime ini adalah pada manajemen sisi action dan sisi komedi di dalam ceritanya. Dengan menjaga agar obyek komedinya dikhususkan hanya pada karakter para tokohnya, seperti kenakalan Hanabi atau kepolosan Koyori, dan tidak sampai menyentuh aksi-aksi mereka saat bertanding, anime ini memberi garis batas yang jelas di antara keduanya. Dan terlepas dari kenyataan bahwa komedinya tidak selalu efektif, pembagian ini kemudian membantu sehingga anime ini dapat berpindah dari satu sisi ke sisi berikutnya dengan cepat tanpa harus mengurangi sedikit pun nuansa seru atau atmosfer jenaka yang tiap sisi tawarkan.

- Audio Visual (Animasi, Dialog, Voice-Acting, dll):
Kualitas animasinya tampak biasa-biasa saja secara keseluruhan, tetapi sesekali anime ini akan seketika menunjukkan kemahiran sesungguhnya yang cukup tinggi pada adegan pertandingan para tokohnya. Bukan hanya jurus-jurus khas mereka yang kemudian terlihat benar-benar spektakuler, dengan pemilihan sudut gambar yang selalu tepat, durasi sepanjang pertandingan akan senantiasa terasa seru dan menegangkan bahkan meski penonton tidak begitu mengenal cara bermain tenis meja.

- Tokoh/Karakter:
Meski anime ini tampaknya bermaksud agar setiap tokohnya dapat dikenali melalui kekuatan andalan mereka masing-masing, seperti Hokuto dengan tingkat akurasi yang tinggi atau Hanabi yang cenderung agresif, hal tersebut tidak pernah mampu diperlihatkan secara jelas. Begitu mereka mulai bertanding, kecuali beberapa tokoh yang memang memiliki jurus pamungkas, semisal Agari dengan loop drive miliknya, gaya permainan mereka semua akan langsung terlihat sama saja, sehingga satu tokoh nyaris tidak bisa dibedakan dengan tokoh yang lain. Sementara, di sisi lain, anime ini juga sepertinya tidak mempersiapkan mereka untuk memiliki fungsi di luar pertandingan. Tidak ada seorang pun dari mereka memiliki kisah pribadi yang dapat menjadi side-story, sedangkan kombinasi di antara mereka juga tidak membentuk hubungan kerjasama yang saling mendukung agar setiap tokoh kemudian mempunyai peran dan kontribusi tersendiri di dalam kelompok mereka. Beberapa tokoh terkadang masih bisa menyajikan komedi yang menghibur, tetapi lebih sering mereka cuma ingin menekankan betapa besar rasa cinta mereka terhadap tenis meja dengan terus-menerus berlatih, yang juga mereka lakukan secara bersama-sama sampai mereka seolah-olah tidak punya kehidupan pribadi. Para tokohnya membaur menjadi satu ketika bertanding dan tetap demikian meski saat mereka tidak sedang bertanding, maka pada akhirnya anime ini benar-benar terkesan hanya berisi sekumpulan gadis yang mungkin menyukai tenis meja dengan agak terlalu berlebihan.

- Overall Score:
Satu hal yang pasti, anime ini akan membuat tenis meja terasa seru, berkat animasi yang menyajikannya hampir seperti suatu pertarungan antara dua orang pendekar daripada sekadar sebuah pertandingan olahraga. Namun, mungkin oleh sebab itu pula, anime ini kemudian tidak mampu menawarkan hal selain hiburan visual. Ceritanya sederhana, seolah diatur hanya agar dia dapat menampilkan pertandingan sebanyak mungkin, dan karakter para tokohnya pun dangkal, seakan disusun cuma supaya mereka setiap saat ingin terus bertanding. Kecuali anda termasuk salah seorang yang menyaksikan acara olahraga sebatas untuk melihat aksi-aksi memukau, anime ini mungkin masih terlalu datar. Skor 7 dari 10 (Exciting visuals)


DVD/Blu-ray:

Goods:
- CD Music: OP Theme / ED Theme
- CD Unit Song: Series 1 / Series 2
- CD Doubles Song: Series 5 / Series 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar